“You only live once, but if you do it right, once is enough.”

Tuesday, April 3, 2012

Posted by Dzayyadie Saeran 3:32 AM No comments

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman menguatkanku dengan kata ini. Laa tahzan, kata yang dalam Al-qur'an bergandengan dengan laa takhof: "laa takhof wa laa tahzan", janganlah kalian takut dan janganlah kalian bersedih.

Sebenarnya ada sebuah buku yang membahas secara khusus masalah kesedihan ini, hanya saja saya belum pernah membacanya bahkan melihatnya saja belum pernah . Ternyata pagi ini saya mendapatkan email yang membahas buku tersebut. Kebetulan...? tidak ada kebetulan saya rasa, ini adalah kehendak Allah.

Berdasarkan artikel tersebut, buku itu memberikan uraian mengenai berbagai ujian yang menimpa manusia, dan solusi yang diberikan adalah hendaknya kita jangan bersedih ketika menghadapi segala ujian tersebut. Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengikis rasa sedih tersebut:
1) Percaya sepenuhnya kepada Allah.
2) Kesadaran bahwa semua yang telah Allah taqdirkan akan terjadi.
3) Sabar adalah senjata paling ampuh yang dipergunakan oleh orang yang sedang mendapat ujian.
4) Jika tidak sabar lalu apa yang bisa dilakukan. Dan tidak akan terbantu hanya dengan perasaan resah.
5) Mungkin saja kita akan berada dalam kondisi yang lebih jelek daripada kondisi saat ini.
6) Dari waktu ke waktu jalan keluar akan selalu terbuka.

Saya rasa di sini benar-benar dibutuhkan kebesaran jiwa serta penerimaan yang tulus agar rasa sedih tersebut dapat segera terobati. La Tahzan, hiburan langsung dari Allah yang ditujukan bagi orang-orang yang sedang menghadapi ujian. Toh Allah tidak akan menguji kita di luar batas kesanggupan kita menahan beban. Yakinlah jalan keluar itu pasti akan ditemukan, jika kita memang benar-benar bersungguh-sungguh menggapainya.

Ada kata-kata menarik di situ : "Sadarilah bahwa jika Anda hidup hanya dalam batasan hari ini saja, maka akan terpecahlah pikiran Anda, akan kacau semua urusan, dan akan semakin menggunung kesedihan dan kegundahan diri Anda".

Saya teringat ayat alqur'an: "inna ma'al-'usri yusroo", resapilah betapa indah Allah merangkainya dan menyampaikannya pada kita, bukan sesudah kesulitan baru muncul kemudahan, tapi kemudahan itu Allah janjikan bersamaan dengan kesulitan. Mengapa Allah tidak mengatakan "inna ma'al-'usri al-yusro", jika seperti itu maka hanya satu kemudahan untuk setiap kesulitan. Betapa Allah menyediakan banyak jalan untuk mengatasi setiap kesulitan, jika kita mau berusaha tentunya.

Saya kutipkan bagian akhir dari tulisan tersebut:
"Hidup memang tidak untuk larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Hidup juga bukan media untuk memuja-muja kegembiran, semua telah diatur berdasarkan regulasi langit yang menjadi hak absolute dari Sang Pencipta. Sebagai mahluk, manusia dibekali dengan apa yang disebut rasa, ada rasa sedih, ada rasa gembira, ada rasa takut, dan berbagai rasa lainnya. Kini yang dituntut adalah bagaimana mampu memanage rasa itu untuk stabil berada dalam ketentuan Tuhan".

So...teman, Ketika kesedihan itu datang, tegaklah berdiri! hadang terpaannya! tidak mengapa jika pakaian dan rambutmu mengikuti arah anginnya, tapi tidak dengan tubuhmu, tidak dengan jiwamu. Ia harus tetap menjadi tubuh yang kokoh serta jiwa yang tegar.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

~Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti dibiarkan meracun jiwa. Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama


0 comments :

Post a Comment

Search

Bookmark Us